Hari ini saya akan pergi ke perusahaan yang mengurus
kontrak kerja saya dengan perusahaan tempat saya bekerja. Selain itu saya akan
menemani teman saya yaitu mas Pram untuk interview visa kerja di Bureau of
Imigration di Makati. Setelah sampai di Strata 2000 Building, saya mengisi
beberapa formulir terkait kontrak seperti formulir pembuatan akun bank,
asuransi kesehatan, pembuatan name tag, dll. Dan semua selesai. Kemudian saya
menghubungi mas Pram untuk menyuruhnya datang ke gedung Strata 2000 tempat
perusahaan ini berada.
Mas Pram datang dan
kami memesan Grab yang tentunya share agar lebih hemat. di perjalanan, pihak
imigrasi menelfon mas Pram dan berkata bahwa janji untuk interview visa kerja
nya hari itu dibatalkan dan diganti hari lain karena sistem dan internet
seluruh kantor imigrasi sedang bermasalah dan sementara kita sedang menuju
kantornya. Kenapa tidak dari sebelumnya diberitahu? Dan helloww! Ini kantor
pemerintahan yang mengurus orang luar negeri untuk bekerja di Filipina dan sistemnya
tidak berjalan karena internet mati! Luar biasa kan? Memang kualitas internet
disini tidak sebaik kuantitasnya. Bahkan internet menggunakan SIM Card akan
mati ketika badai datang. Keren kan? Hehehe...
Setelah sampai kantor
kami kemudian memastikan apakah kabar itu benar atau tidak melalui security
office dan ternyata benar! Seluruh jaringan internet di seluruh kantor imigrasi
di Metro Manila sedang tidak aktif. Cuma bisa elus dada saja dan bersabar. We
spent our time and money to go there, pikir kami setelah keluar dari kantor.
Kami pun kelaparan
karena jam makan siang sudah lewat dan buru-buru ke kantor imigrasi karena
takut telat dan ternyata tidak ada hasilnya. Kami berjalan sekitar setengah
kilometer dan kemudian terlihatlah fast
food unggulan Filipina, Jollibee.
Kami memutuskan, untuk makan siang disitu.
Setelah makan siang,
kami hendak pulang dan mas Pram cek harga Grab. Harganya tinggi, pikir kami.
Dan kami mencari jalan lain untuk pulang agar lebih hemat. kami bertanya kepada
ibu-ibu penjaga warung kaki lima bagaimana menuju RCBC Plaza karena darisana
ada UV Express yang menuju Pasig City. UV Express adalah sejenis angkutan kota
tapi full AC. Namanya saja full AC tapi kadang masih panas juga karena yang
keluar dari mesinnya AC betulan: angin cepoy-cepoy karena mesinnya rusak! Hahaha :D
“Ate, how to go to RCBC
Plaza from here? Is there any jeepney or UV?”, tanya mas Pram. Kemudian si ibu
menjawab “Pra prapro pro kasjrvnvksiuqproo poo*&*^%$”. Kami kebingungan
karena hanya sedikit mengerti bahasa Tagalog.
Kemudian saya menjawab “Sorry ate, we’re not Pinoy
so we can not speak Tagalog. Will you explain by english please..”.
Dan si ate malah bertanya, “ Are you not Pilipino?”,
sambil memandang heran ke kita.
“Yes we are not Pilipino”, jawab saya.
“Ahh yaa you are not Pilipino..”, sambil memasang
wajah tak yakin. “But you’re look like Pilipino” kata si ate.
“Yes, we are Indonesian. We have a same face and
skin as long as we are born on Southeast Asian. And you look like Indonesian
too”, jawab mas Pram
“Ahhh really? Thanks”, sambungnya sambil
senyum-senyum. Kenapa dia jadi kege-eran ya? Hahaha.
“But ate, do you know how to go to RCBC Plaza?”,
sambung mas Pram lagi.
“Emhhh you need to ride (**&^%$%^**&^%&*
and &^%$ then &+%$#”, sambungnya. Kami terdiam. Dia pakai Taglish.
“Ok then ate salamat po”, sambutku sambil menarik
tangan mas Pram karena tidak mengerti apa yang dibilangnya. Mending tanya orang
lain.
Singkat
kata, kami bertanya kepada bapak-bapak yang akhirnya menunjukkan cara untuk
pergi ke RCBC Plaza. Si bapak menyuruh agar naik becak ke terminal becak
terakhir dan jalan ke RCBC Plaza karena sudah dekat. Bapak ini baik dan kenal
tukang becak di pangkalan sehingga sedikit merasa aman. Kemudian kami sampai di
terminal becak terakhir dan berjalan kaki, sejauh dua kilometer. Jauh nyaaa....
Ya jauh. Di Manila kami jadi terbiasa berjalan kaki.
Saya
kelelahan dan kami singgah di Mini Stop. Saya ke kasir dan pesan four seasons drink ukuran 22 OZ. Dan si
mba kasir memberi gelas sterofoam kemudian saya isi dan refill, mas Pram minum
dan refill lagi. Sampai kami berdua puas hahaha. Dahaga lepas dan kami tertawa
nakal karena refill minuman berulang kali. Kamu juga pasti pernah kan?
Hehehe... Jangan ditiru yah!
Setelah
itu kami pergi ke loading terminal untuk menyetop UV Express. Kami antri untuk
beberapa saat. Mobilnya datang dan kami naik. Saat naik saya merasakan sedikit
dingin. “Tumben ini ACnya bagus”, pikirku. Kemudian mobil jalan dan mas Pram
ketiduran. Saya bosan karena perjalanan sangat lama ditambah macet juga. Saya
putuskan bermain game Mobile Legend sepanjang perjalanan. Saya bermain di mode
Brawl karena takut kalah jika bermain di mode Ranked karena tidak fokus. Saya
tidak bisa diganggu kalau main game karena bisa tidak fokus dan kalah sementara
di dalam UV ada goyangan, macet, klakson, dll. Kalau kalah bintang kita
berkurang. Dan turun pangkat. Yang main ML pasti ngerti deh.
Perjalanan
yang panjang dan dinginnya AC membuat ku menahan kebelet pipis. Mungkin ini
akibat dari minum four seasons drink kebanyakan.
Mampus, kualat kan! Saya tahan selama perjalanan yang memakan waktu 45 menit.
Dan kemudian sampai di Tiendesitas. Saya kebelet sangat. Saya teringat di Tiendesitas
ada male urinoir di pinggir jalan yang terbuat dari aluminium setinggi saya dan
ada urinoir menggantung disitu.
“Bagus juga idenya
membuat urinoir di pinggir jalan sehingga orang yang kebelet bisa tertolong”,
pikir saya. Lalu saya kesana dan masuk. Begitu saya masuk, astaga aroma ‘mantab
jiwa’ langsung menusuk hidung saya! Bau sekali! Saya keluar dan membuang nafas
yang saya hirup di dalam dan tarik nafas lagi. Huvtt... Saya sudah kebelet
pipis dan terpaksa harus pipis disitu. Kemudian saya tarik nafas dalam-dalam
dan tahan selama mungkin. Saya sambil pipis melihat keatas. Untungnya tinggi urinoir
setinggi badan saya. Jadinya saya pipis sambil bernafas melihat keatas. Keren
kan? Hahaha :D
Setelah saya pipis saya
lihat tidak ada water flush nya!
Pantesan urinoirnya bau sekali, hueek! Mungkin pipis yang mengendap selama
ribuan tahun sudah menjadi berlian disitu hahaha. Saya kemudian menjumpai mas
Pram yang sedang antri untuk naik becak ke condominium kami tinggal. Bayangkan
eda dulu yah, mau naik becak aja ngantri. Kan sebal. Sudah lelah harus ngantri
lagi. Setelah antrian kami paling depan kami naik becak dan pulang.
3 komentar:
Ceritain gimana proses melamar kerja diluar negeri dong bang gooo 😁😁😁
Ia bg igo
Wihhhh lelah lah dek. Tapi gak selelah menunggu kakak itu *eh 😂😂😂
Posting Komentar