Jumat, 08 September 2017

KEBELET PIPIS

            Hari ini saya akan pergi ke perusahaan yang mengurus kontrak kerja saya dengan perusahaan tempat saya bekerja. Selain itu saya akan menemani teman saya yaitu mas Pram untuk interview visa kerja di Bureau of Imigration di Makati. Setelah sampai di Strata 2000 Building, saya mengisi beberapa formulir terkait kontrak seperti formulir pembuatan akun bank, asuransi kesehatan, pembuatan name tag, dll. Dan semua selesai. Kemudian saya menghubungi mas Pram untuk menyuruhnya datang ke gedung Strata 2000 tempat perusahaan ini berada.
Mas Pram datang dan kami memesan Grab yang tentunya share agar lebih hemat. di perjalanan, pihak imigrasi menelfon mas Pram dan berkata bahwa janji untuk interview visa kerja nya hari itu dibatalkan dan diganti hari lain karena sistem dan internet seluruh kantor imigrasi sedang bermasalah dan sementara kita sedang menuju kantornya. Kenapa tidak dari sebelumnya diberitahu? Dan helloww! Ini kantor pemerintahan yang mengurus orang luar negeri untuk bekerja di Filipina dan sistemnya tidak berjalan karena internet mati! Luar biasa kan? Memang kualitas internet disini tidak sebaik kuantitasnya. Bahkan internet menggunakan SIM Card akan mati ketika badai datang. Keren kan? Hehehe...
Setelah sampai kantor kami kemudian memastikan apakah kabar itu benar atau tidak melalui security office dan ternyata benar! Seluruh jaringan internet di seluruh kantor imigrasi di Metro Manila sedang tidak aktif. Cuma bisa elus dada saja dan bersabar. We spent our time and money to go there, pikir kami setelah keluar dari kantor.
Kami pun kelaparan karena jam makan siang sudah lewat dan buru-buru ke kantor imigrasi karena takut telat dan ternyata tidak ada hasilnya. Kami berjalan sekitar setengah kilometer dan kemudian terlihatlah fast food unggulan Filipina, Jollibee. Kami memutuskan, untuk makan siang disitu.
Setelah makan siang, kami hendak pulang dan mas Pram cek harga Grab. Harganya tinggi, pikir kami. Dan kami mencari jalan lain untuk pulang agar lebih hemat. kami bertanya kepada ibu-ibu penjaga warung kaki lima bagaimana menuju RCBC Plaza karena darisana ada UV Express yang menuju Pasig City. UV Express adalah sejenis angkutan kota tapi full AC. Namanya saja full AC tapi kadang masih panas juga karena yang keluar dari mesinnya AC betulan: angin cepoy-cepoy karena mesinnya rusak! Hahaha :D
“Ate, how to go to RCBC Plaza from here? Is there any jeepney or UV?”, tanya mas Pram. Kemudian si ibu menjawab “Pra prapro pro kasjrvnvksiuqproo poo*&*^%$”. Kami kebingungan karena hanya sedikit mengerti bahasa Tagalog.
Kemudian saya menjawab “Sorry ate, we’re not Pinoy so we can not speak Tagalog. Will you explain by english please..”.
Dan si ate malah bertanya, “ Are you not Pilipino?”, sambil memandang heran ke kita.
“Yes we are not Pilipino”,  jawab saya.
“Ahh yaa you are not Pilipino..”, sambil memasang wajah tak yakin. “But you’re look like Pilipino” kata si ate.
“Yes, we are Indonesian. We have a same face and skin as long as we are born on Southeast Asian. And you look like Indonesian too”,  jawab mas Pram
“Ahhh really? Thanks”, sambungnya sambil senyum-senyum. Kenapa dia jadi kege-eran ya? Hahaha.
“But ate, do you know how to go to RCBC Plaza?”, sambung mas Pram lagi.
“Emhhh you need to ride (**&^%$%^**&^%&* and &^%$ then &+%$#”, sambungnya. Kami terdiam. Dia pakai Taglish.
“Ok then ate salamat po”, sambutku sambil menarik tangan mas Pram karena tidak mengerti apa yang dibilangnya. Mending tanya orang lain.
            Singkat kata, kami bertanya kepada bapak-bapak yang akhirnya menunjukkan cara untuk pergi ke RCBC Plaza. Si bapak menyuruh agar naik becak ke terminal becak terakhir dan jalan ke RCBC Plaza karena sudah dekat. Bapak ini baik dan kenal tukang becak di pangkalan sehingga sedikit merasa aman. Kemudian kami sampai di terminal becak terakhir dan berjalan kaki, sejauh dua kilometer. Jauh nyaaa.... Ya jauh. Di Manila kami jadi terbiasa berjalan kaki.
            Saya kelelahan dan kami singgah di Mini Stop. Saya ke kasir dan pesan four seasons drink ukuran 22 OZ. Dan si mba kasir memberi gelas sterofoam kemudian saya isi dan refill, mas Pram minum dan refill lagi. Sampai kami berdua puas hahaha. Dahaga lepas dan kami tertawa nakal karena refill minuman berulang kali. Kamu juga pasti pernah kan? Hehehe... Jangan ditiru yah!
           Setelah itu kami pergi ke loading terminal untuk menyetop UV Express. Kami antri untuk beberapa saat. Mobilnya datang dan kami naik. Saat naik saya merasakan sedikit dingin. “Tumben ini ACnya bagus”, pikirku. Kemudian mobil jalan dan mas Pram ketiduran. Saya bosan karena perjalanan sangat lama ditambah macet juga. Saya putuskan bermain game Mobile Legend sepanjang perjalanan. Saya bermain di mode Brawl karena takut kalah jika bermain di mode Ranked karena tidak fokus. Saya tidak bisa diganggu kalau main game karena bisa tidak fokus dan kalah sementara di dalam UV ada goyangan, macet, klakson, dll. Kalau kalah bintang kita berkurang. Dan turun pangkat. Yang main ML pasti ngerti deh.
            Perjalanan yang panjang dan dinginnya AC membuat ku menahan kebelet pipis. Mungkin ini akibat dari minum four seasons drink kebanyakan. Mampus, kualat kan! Saya tahan selama perjalanan yang memakan waktu 45 menit. Dan kemudian sampai di Tiendesitas. Saya kebelet sangat. Saya teringat di Tiendesitas ada male urinoir di pinggir jalan yang terbuat dari aluminium setinggi saya dan ada urinoir menggantung disitu.
“Bagus juga idenya membuat urinoir di pinggir jalan sehingga orang yang kebelet bisa tertolong”, pikir saya. Lalu saya kesana dan masuk. Begitu saya masuk, astaga aroma ‘mantab jiwa’ langsung menusuk hidung saya! Bau sekali! Saya keluar dan membuang nafas yang saya hirup di dalam dan tarik nafas lagi. Huvtt... Saya sudah kebelet pipis dan terpaksa harus pipis disitu. Kemudian saya tarik nafas dalam-dalam dan tahan selama mungkin. Saya sambil pipis melihat keatas. Untungnya tinggi urinoir setinggi badan saya. Jadinya saya pipis sambil bernafas melihat keatas. Keren kan? Hahaha :D
Setelah saya pipis saya lihat tidak ada water flush nya! Pantesan urinoirnya bau sekali, hueek! Mungkin pipis yang mengendap selama ribuan tahun sudah menjadi berlian disitu hahaha. Saya kemudian menjumpai mas Pram yang sedang antri untuk naik becak ke condominium kami tinggal. Bayangkan eda dulu yah, mau naik becak aja ngantri. Kan sebal. Sudah lelah harus ngantri lagi. Setelah antrian kami paling depan kami naik becak dan pulang.

3 komentar:

Canny316 mengatakan...

Ceritain gimana proses melamar kerja diluar negeri dong bang gooo 😁😁😁

Unknown mengatakan...

Ia bg igo

Unknown mengatakan...

Wihhhh lelah lah dek. Tapi gak selelah menunggu kakak itu *eh 😂😂😂